KONTRASTIF BAHASA INDONESIA DENGAN
BAHASA MELAYU MALAYSIA
DITINJAU DARI SEGI LEKSIKAL
Muhammad
Jalalludin
Pendidikan Bahasa, Pascasarjana,
Universitas Negeri Jakarta
muhammadjalalludin16@gmail.com
ABSTRAK
Linguistik
sebagai ilmu yang mempelajari sistem bahasa secara umum tentu akan berkenaan
dengan seluruh bahasa di dunia. Salah satu kajian linguistik yang digunakan
untuk melakukan perbandingan antarbahasa adalah analisis kontrastif. Analisis kontrastif
biasanya digunakan untuk membuat perencanaan pembelajaran bahasa kedua agar
lebih memudahkan pelajar menguasai dan memahami bahasa yang dipelajarinya
dengan mengetahui persamaan dan perbedaan antara B1 dan B2. Sebagai salah satu
objek kajian analisis kontrastif, sistem tata makna leksikal merupakan kajian
yang membandingan persamaan dan perbedaan bentuk dan makna kata. Artikel ini
menganalisis kontrastif bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Malaysia yang
keduanya memiliki akar sejarah yang sama, tetapi belum tentu penutur bahasa
Indonesia memahami kosa-kata bahasa Melayu Malaysia. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian sinkronis kualitatif. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa leksikal yang bentuk dan maknanya sama antara bahasa Indonesia
dan bahasa Melayu Malaysia wujudnya, yaitu kata dasar dan kata turunan. Hasil
temuan menunjukkan bahwa bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia memiliki
leksikal yang bentuknya sama dan maknanya sama, leksikal yang bentuknya mirip
dan maknanya sama, leksikal yang bentuknya sama tetapi maknanya berbeda, dan leksikal
yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama. Selanjutnya, hasil penelitian ini
juga dapat digunakan oleh guru dalam pengajaran antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Melayu Malaysia dengan perbandingan dari segi leksikalnya.
Kata kunci
: linguistik, analisis kontrastif, leksikal
PENDAHULUAN
Bahasa
merupakan sarana berinteraksi atau berkomunikasi. Bahasa digunakan untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan. Melalui bahasa, seorang pembicara
dapat mengungkapkan maksudnya kepada pendengar agar dapat dipahami dan
dimengerti.
Bahasa
dapat pula diartikan sebagai sebuah sistem. Mackey (1986:12) berpendapat bahwa,
bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (language may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang
bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem,
suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Dapat
diartikan bahwa, bahasa dibentuk oleh sejumlah kompenen yang berpola secara
berkaidah dan tetap. Sistem bahasa itu sendiri berupa lambang-lambang bunyi,
setiap lambang bahasa melambangkan apa yang dilambangkan, yaitu makna atau
konsep.
Ilmu
yang mempelajari bahasa adalah linguistik. Istilah linguistik sering juga
disebut linguistik umum. Artinya, ilmu pengetahuan yang mempelajari sistem
bahasa pada umumnya. Kajian tersebut tidak hanya terbatas pada satu atau dua
bahasa saja, melainkan menduduki bahasa apapun di dunia ini sebagai bahan
kajian secara umum. Sebagaimana diketahui, bahasa-bahasa di dunia sangatlah
banyak jumlahnya. Setiap bahasa memiliki ciri khas dan pola tertentu, yang
membedakannya dengan bahasa lainnya. Namun demikian, dari sekian perbedaan itu,
tetap saja akan ditemukan adanya persamaan-persamaan yang bersifat universal.
Ciri universal bahasa itulah yang selanjutnya menjadi bahan kajian linguistik.
Di
dalam linguistik dikenal ilmu perbandingan bahasa yang disebut analisis
kontrastif (contrastive analysis).
Aspek linguistik kontrastif berhubungan dengan perbandingan struktur dua bahasa
untuk mencari perbedaannya. Modal tata bahasa yang digunakan adalah tata bahasa
struktural. Linguistik struktural menekankan perbedaan secara renik, katagori
deskripsi yang berbeda, istilah formalnya, dan disusun secara induktif.
Tarigan
(1992:1) mendefinisikan analisis kontrastif sebagai kegiatan yang mencoba membandingkan
struktur B1 (bahasa pertama) dan struktur B2 (bahasa kedua) untuk
mengidentifikasi perbedaan kedua bahasa tersebut. Sedangkan, menurut James
(1980) analisis kontrastif adalah analisis yang digunakan untuk mencari sesuatu
perbedaan yang sering membuat pelajar bahasa kedua mengalami kesulitan untuk
memahami dan menguasai bahasa tersebut. Dari kedua pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa analisis kontrastif adalah ilmu linguistik yang membandingkan
dua bahasa untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan antar bahasa tersebut guna
membantu para pelajar bahasa kedua untuk memahami dan mengusai bahasa tersebut.
Objek
kajian analisis kontrastif adalah perbandingan antarbahasa, antardialek,
termasuk bahasa baku meliputi: (1) sistem fonologis; (2) sistem morfologis; (3)
sistem fraseologi; (4) sistem tata kalimat; dan (5) sistem tata makna leksikal.
Dari kelima objek kajian tersebut, peneliti akan lebih berfokus pada sistem
tata makna leksikal.
Istilah
leksikon berasal dari bahasa yunani kuno, lexicon
yang berarti “kata”, “ucapan”, atau “cara berbicara”. Kata leksikon sekerabat
dengan kata leksem, leksikografi, leksikograf, leksikal. Istilah kosakata
adalah istilah terbaru yang muncul ketika kita sedang giat-giatnya mencari kata
atau istilah yang tidak berbau barat (Chaer, 2007:6).
Sudaryat
(2004:54) menjelaskan bahwa makna leksikal adalah arti dari unsur-unsur bahasa
yang merupakan lambang benda, hal, kejadian, kekayaan, dan seterusnya. Setiap
kata mempunyai makna leksikal yaitu makna secara inhern yang ada dalam leksem
tersebut. Makna leksikal adalah makna yang dimiliki oleh suatu kata tanpa
terikat oleh konteks penuturnya. Lebih sederhana dapat dikatakan bahwa makna
leksikal adalah makna yang ada dalam kamus.
Bahasa
Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia adalah dua bahasa yang akan dikontraskan
dalam penelitian ini. Kedua bahasa tersebut dimungkinkan mempunyai persamaan
dan perbedaan dalam wujud leksikal di masing-masing bahasa. Namun, yang paling penting
adalah semua bahasa yang ada di daratan Asia Selatan dan Asia Tenggara memiliki
hubungan asal bahasa yang sama, yaitu Austronesia (Muljana 1992:115).
Perkembangan
bahasa Indonesia sampai saat ini baik bentuk dan makna masih memiliki kesamaan
dengan bahasa Melayu, tetapi ada juga yang berbeda. Hal ini dibuktikan dengan
adanya pecahan bahasa antarbangsa Indonesia dan Melayu Malaysia. Bahasa
Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia meskipun satu rumpun dan berasal dari bahasa
yang sama, tetapi belum tentu penutur bahasa Indonesia mampu memahami kosakata
yang ada di bahasa Melayu Malaysia. Hal ini disebabkan adanya persamaan dan
perbedaan makna lekiskal bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Malaysia.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis kontrastif
leksikologi adalah analisis persamaan dan perbedaan antara dua bahasa dalam
tataran leksikal (makna kosa-kata). Dua bahasa yang akan dikontraskan adalah
bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Malaysia yang memiliki asal-muasal yang
sama.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan metode penelitian sinkronis kualitatif, maksudnya penelitian
yang dilakukan hanya berdasarkan fakta yang ada dan paparan apa adanya
(Sudaryanto, 1992:62). Metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan temuan-temuan
secara sinkronis secara utuh dan mendalam antara bahasa Indonesia dengan bahasa
Melayu Malaysia secara leksikal. Kemudian dari temuan-temuan yang bersifat
sinkronis tersebut peneliti mendeskripsikan persamaan dan perbedaan leksikal
bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada
bagian ini, peneliti akan menguraikan hasil dan pembahasan mengenai analisis
kontrastif bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Malaysia dari segi leksikal.
Peneliti mengambil data-data dari mesin pencarian google translate dan laman wikipedia yang menyediakan berbagai
kosa-kata dari bahasa Indonesia (selanjutnya disebut BI) dan bahasa Melayu
Malaysia (selanjutnya disebut BMM).
Leksikal BI dan BMM Bentuk Sama dan
Makna Sama
Data
kata-kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Malaysia dipilih secara acak,
kemudian dikelompokan, maka diperoleh bentuk leksikal BI-BMM yang memiliki bentuk
sama dan makna sama, yakni sebagai berikut:
No.
|
Kata
dalam
BI
|
Makna
|
Kata
dalam BMM
|
Makna
|
1
|
kebetulan
|
tidak
sengaja terjadi
|
kebetulan
|
tidak
sengaja terjadi
|
2
|
sunat
|
khitan
|
sunat
|
khitan
|
3
|
takut
|
merasa
gentar
|
takut
|
merasa
gentar
|
4
|
tengok
|
lihat
|
tengok
|
lihat
|
5
|
jangan
|
berarti
tidak boleh
|
jangan
|
berarti
tidak boleh
|
6
|
api
|
panas
dan cahaya yang berasal dari sesuatu yang terbakar
|
api
|
panas
dan cahaya yang berasal dari sesuatu yang terbakar
|
7
|
terbakar
|
habis
dihanguskan api
|
terbakar
|
habis
dihanguskan api
|
8
|
tutup
|
tidak
dapat dilewati
|
tutup
|
tidak
dapat dilewati
|
9
|
benih
|
biji
atau buah yang disediakan untuk ditanam atau disemaikan
|
benih
|
biji
atau buah yang disediakan untuk ditanam atau disemaikan
|
10
|
bulan
|
benda
langit yang mengitari bumi; jangka waktu
|
bulan
|
benda
langit yang mengitari bumi; jangka waktu
|
11
|
tahun
|
tahun;
jangka waktu
|
tahun
|
tahun;
jangka waktu
|
12
|
bumi
|
planet
tempat manusia hidup
|
bumi
|
planet
tempat manusia hidup
|
13
|
pengalaman
|
pernah
dialami
|
pengalaman
|
pernah
dialami
|
14
|
pulang
|
pergi
ke rumah atau tempat asal; kembali
|
pulang
|
pergi
ke rumah atau tempat asal; kembali
|
15
|
gelas
|
tempat
untuk minum; kaca
|
gelas
|
tempat
untuk minum; kaca
|
16
|
rambut
|
bulu
yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di kepala)
|
rambut
|
bulu
yang tumbuh pada kulit manusia (terutama di kepala)
|
17
|
kucing
|
binatang
yang rupanya seperti harimau kecil
|
kucing
|
binatang
yang rupanya seperti harimau kecil
|
18
|
ayam
|
unggas
yang pada umumnya tidak terbang
|
ayam
|
unggas
yang pada umumnya tidak terbang
|
19
|
bersih
|
bebas
dari kotoran
|
bersih
|
bebas
dari kotoran
|
20
|
sayang
|
kasih
sayang; cinta; amat suka
|
sayang
|
kasih
sayang; cinta; amat suka
|
Leksikal BI dan BMM Bentuk Mirip
dan Makna Sama
Data
kata-kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Malaysia dipilih secara acak,
kemudian dikelompokan, maka diperoleh bentuk leksikal BI-BMM yang memiliki bentuk
mirip dan makna sama, yakni sebagai berikut:
No.
|
Kata
dalam
BI
|
Makna
|
Kata
dalam BMM
|
Makna
|
1
|
air
|
cairan
jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau dan diperlukan dalam
kehidupan
|
ayer
|
cairan
jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau dan diperlukan dalam
kehidupan
|
2
|
bahwa
|
kata
penghubung untuk menyatakan isi atau uraian bagian kalimat yang di depan
|
bahawa
|
kata
penghubung untuk menyatakan isi atau uraian bagian kalimat yang di depan
|
3
|
beda
|
sesuatu
yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dan benda yang
lain; ketidaksamaan
|
beza
|
sesuatu
yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dan benda yang
lain; ketidaksamaan
|
4
|
arti
|
maksud
yang terkandung
|
erti
|
maksud
yang terkandung
|
5
|
bus
|
kendaraan
bermotor angkutan umum yang besar; beroda empat atau lebih, yang dapat memuat
penumpang banyak
|
bas
|
kendaraan
bermotor angkutan umum yang besar; beroda empat atau lebih, yang dapat memuat
penumpang banyak
|
6
|
resmi
|
sah;
ditetapkan oleh pemerintah atau instansi yang bersangkutan; formal
|
rasmi
|
sah;
ditetapkan oleh pemerintah atau instansi yang bersangkutan; formal
|
7
|
yaitu
|
kata
penghubung yang digunakan untuk memerinci keterangan kalimat
|
iaitu
|
kata
penghubung yang digunakan untuk memerinci keterangan kalimat
|
8
|
universitas
|
perguruan
tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan
ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu
|
universiti
|
perguruan
tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan
ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu
|
9
|
kursi
|
tempat
duduk yang berkaki dan bersandaran
|
kerusi
|
tempat
duduk yang berkaki dan bersandaran
|
10
|
televisi
|
sistem
penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau
melalui angkasa; pesawat penerima gambar siaran televisi
|
televisyen
|
sistem
penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau
melalui angkasa; pesawat penerima gambar siaran televisi
|
11
|
uang
|
alat
tukar atau standar pengukur nilai yang sah, yang dikeluarkan pemerintah
|
wang
|
alat
tukar atau standar pengukur nilai yang sah, yang dikeluarkan pemerinta
|
12
|
truk
|
mobil
besar dengan bak besar di belakang
|
trak
|
mobil
besar dengan bak besar di belakang
|
13
|
taksi
|
mobil
tambangan
|
teksi
|
mobil
tambangan
|
14
|
sipil
|
berkenaan
dengan penduduk atau rakyat
|
sivil
|
berkenaan
dengan penduduk atau rakyat
|
15
|
rusak
|
sudah
tidak sempurna
|
rosak
|
sudah
tidak sempurna
|
16
|
lonceng
|
genta
|
loceng
|
genta
|
17
|
jembatan
|
jalan
yang direntangkan di atas sungai; titian besar; perantara; penghubung
|
jambatan
|
jalan
yang direntangkan di atas sungai; titian besar; perantara; penghubung
|
18
|
jabatan
|
pekerjaan
dalam tugas pemerintahan atau organisasi
|
jawatan
|
pekerjaan
dalam tugas pemerintahan atau organisasi
|
19
|
bisnis
|
usaha
komersil dalam dunia perdangangan
|
bisnes
|
usaha
komersil dalam dunia perdangangan
|
20
|
apel
|
pohon
yang buahnya bundar, berdaging tebal dan mengandung air serta berkulit lunak
|
epal
|
pohon
yang buahnya bundar, berdaging tebal dan mengandung air serta berkulit lunak
|
Leksikal BI dan BMM Bentuk Sama tetapi
Makna Berbeda
Data
kata-kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Malaysia dipilih secara acak,
kemudian dikelompokan, maka diperoleh bentuk leksikal BI-BMM yang memiliki bentuk
sama, tetapi makna berbeda, yakni sebagai berikut:
No.
|
Kata
dalam
BI
|
Makna
|
Kata
dalam BMM
|
Makna
|
1
|
percuma
|
tidak
ada gunanya
|
percuma
|
Cuma-Cuma
(tidak dipungut biaya)
|
2
|
kereta
|
kendaraan
yang beroda (biasanya ditarik oleh kuda; kereta api
|
kereta
|
mobil
|
3
|
akta
|
surat
resmi yang disahkan oleh suatu badan resmi atau pemerintah
|
akta
|
undang-undang
|
4
|
ahli
|
pakar
|
ahli
|
anggota
(mis.
dari partai)
|
5
|
baja
|
besi
tahan karat
|
baja
|
bahan
untuk menyuburkan tetumbuhan
|
6
|
banci
|
seorang
berjenis kelamin ganda (wanita dan pria)
|
banci
|
perhitungan
bilangan penduduk (sensus)
|
7
|
bercinta
|
melakukan
hubungan seksual
|
bercinta
|
menyatakan
rasa kasih sayang kepada orang lain
|
8
|
bontot
|
ekor;
terakhir (untuk urutan anak)
|
bontot
|
punggung;
pangkal (bontot senapang)
|
9
|
pusing
|
putar;
sakit kepala; pening
|
pusing
|
berpaling;
berbelok;berkeliling
|
10
|
budak
|
hamba
abdi; hamba sahaya
|
budak
|
anak-anak
kecil; orang muda
|
11
|
butuh
|
perlu
|
butuh
|
alat
kelamin laki-laki (biasanya digunakan untuk bahan mengumpat)
|
12
|
wayang
|
boneka
tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang
dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional
|
wayang
|
film
yang diputar di bioskop
|
13
|
kemarin
|
satu
hari yang lalu
|
kemarin
|
dua
hari yang lalu
|
14
|
dekat
|
hampir;
tidak jauh
|
dekat
|
setara
dengan di
|
15
|
kapan
|
kata
tanya untuk menyatakan waktu
|
kapan
|
kain
kafan
|
16
|
senang
|
gembira
|
senang
|
mudah
|
17
|
buntut
|
ekor
|
buntut
|
bokong
|
18
|
bual
|
omong
kosong, cakap besar (kesombongan)
|
bual
|
obrolan
|
19
|
seronok
|
sesuatu
yang tidak sopan dalam hal pakaian dan sebagainya
|
seronok
|
sedap
dipandang atau cantik; menyenangkan
|
20
|
pejabat
|
pegawai
pemerintah yang memegang jabatan penting
|
pejabat
|
kantor
|
Leksikal BI dan BMM Bentuk Berbeda
tetapi Makna Sama
Data
kata-kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Malaysia dipilih secara acak,
kemudian dikelompokan, maka diperoleh bentuk leksikal BI-BMM yang memiliki bentuk
berbeda, tetapi makna sama, yakni sebagai berikut:
No.
|
Kata
dalam
BI
|
Makna
|
Kata
dalam BMM
|
Makna
|
1
|
kedatangan
|
daftar
yang menunjukkan kehadiran seseorang
|
daftar hadir
|
daftar
yang menunjukkan kehadiran seseorang
|
2
|
menyingkir
|
menyisih
supaya tidak tertabrak
|
jauh-jauh
|
menyisih
supaya tidak tertabrak
|
3
|
darurat
|
keadaan
sukar (sulit) yang tidak tersangka-sangka yang memerlukan penanggulangan
segera
|
kecemasan
|
keadaan
sukar (sulit) yang tidak tersangka-sangka yang memerlukan penanggulangan
segera
|
4
|
maret
|
bulan
ke-3 tahun Masehi
|
mac
|
bulan
ke-3 tahun Masehi
|
5
|
agustus
|
bulan
ke-8 tahun Masehi
|
ogos
|
bulan
ke-8 tahun Masehi
|
6
|
senin
|
hari
ke-2 dalam jangka waktu satu minggu
|
isnin
|
hari
ke-2 dalam jangka waktu satu minggu
|
7
|
tantangan
|
hal
atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi
masalah; rangsangan
|
cabaran
|
hal
atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah;
rangsangan
|
8
|
rumah makan
|
kedai
tempat makan (menjual makanan)
|
kedai makan
|
kedai
tempat makan (menjual makanan)
|
9
|
ketua
|
orang
yang mengepalai atau memimpin
|
pengerusi
|
orang
yang mengepalai atau memimpin
|
10
|
jeruk
|
tumbuhan
yang termasuk keluarga citrus;buah
seperti jeruk, isinya beberapa ulas, rasanya asam dan adapula yang manis
|
oren
|
tumbuhan
yang termasuk keluarga citrus;buah
seperti jeruk, isinya beberapa ulas, rasanya asam dan adapula yang manis
|
11
|
rumah sakit
|
gedung
tempat merawat orang sakit
|
hospital
|
gedung
tempat merawat orang sakit
|
12
|
siap
|
sudah
bersedia (untuk)
|
sedia
|
sudah
bersedia (untuk)
|
13
|
kembalikan
|
meminta
dikembalikan
|
bagi balik
|
meminta
dikembalikan
|
14
|
libur
|
bebas
dari masuk sekolah
|
cuti
|
bebas
dari masuk sekolah
|
15
|
polusi udara
|
kabut
yang bercampur debu di udara
|
jerebu
|
kabut
yang bercampur debu di udara
|
16
|
masker
|
kain
penutup mulut dan hidung
|
topi muka
|
kain
penutup mulut dan hidung
|
17
|
mengobati
|
menyembuhkan
dengan obat
|
merawat
|
menyembuhkan
dengan obat
|
18
|
membayarkan
|
memberikan
uang untuk membayar
|
belanja
|
memberikan
uang untuk membayar
|
19
|
berada
|
ada
(di)
|
duduk
|
ada
(di)
|
20
|
luar angkasa
|
ruang
di luar lapisan udara
|
angkasa lepas
|
ruang
di luar lapisan udara
|
SIMPULAN
Berdasarkan
diketahui hasil dan pembahasan penelitian dapat ditarik simpulan sebagai
berikut: (1) leksikal yang bentuk dan maknanya sama antara bahasa Indonesia dan
bahasa Melayu Malaysia wujudnya, yaitu kata dasar dan kata turunan. Hasil
temuan menunjukkan bahwa bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia memiliki
leksikal yang bentuknya sama dan maknanya sama; (2) leksikal yang bentuknya
mirip dan maknanya sama antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia wujudnya,
yaitu kosakata dasar yang salah satu fon
(bunyi bahasanya) diucapkan berbeda pada akhir kata dan kata turunan yang salah
satu fon (bunyi bahasanya) diucapkan
berbeda pada akhir kata. (3) leksikal yang bentuknya sama tetapi maknanya
berbeda antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayau Malaysia wujudnya, yaitu
kata dasar dan kata turunan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kosakata bahasa
Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia yang bentuk sama, tetapi maknanya agak
berbeda. (4) leksikal yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama antara bahasa
Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia wujudya, yaitu kata dasar dan kata
turunan.
Penelitian
ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat ditemukan kekontrasan antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Malaysia pada segi leksikal. Hal ini
dianggap perlu karena banyak sekali pertukaran informasi antara kedua negara
ini dalam berbagai bidang, agar tidak terjadinya transfer negatif akibat
kesalahan memahami makna kosa-kata bahasa antarnegara, maka sangatlah
diperlukan analisis kontrastif seperti ini. Selanjutnya, hasil penelitian ini
juga dapat digunakan oleh guru dalam pengajaran antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Melayu Malaysia.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
James,
Carl. 1980. Contrastive Analysis. New
York: Longman.
Mackey,
W.F. 1986. Analisis Bahasa. Surabaya:
Usaha Nasional.
Muljana,
Slamet. 1992. Asal Bangsa dan Bahasa
Nusantara. Semarang: Balai Pustaka.
Sudaryanto.
1992. Metode Linguistik. Yogyakarta:
UGM.
Sudaryat,
Yayat. 2004. Élmuning Basa. Bandung:
CV. Walatra.
Tarigan,
Henry Guntur. 1992. Pengajaran Analisis
Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.