ANALISIS KONTRASTIF FONOLOGIS BAHASA INDONESIA,
BATAK ANGKOLA, ACEH, MINANGKABAU DAN
BAHASA INGGRIS
Abstrak
Rusmi Siagian
Mahasiswa S-2 Pendidikan Bahasa Pascasarjana, UNJ
Siagianumi@gmail.com
Analisis konstrastif merupakan suatu metode yang membandingkan perusahaan
dan perbedaan antara bahasa dengan menggunakan berbagai teori. Tujian
penelitian ini untuk memeberikan bekal kepada guru bahasa Indonesia, mengatasi
kesulitan pemerolehan bahasa Indonesia siswa, dengan jalan menelususri sebab-
sebab kesalahan siswa dan dapat memeperbaikinya dengan mudah. Berdasarkan
penelitian ini dapat diperoleh gambaran bahwa persamaan – persamaan fonologi
anatara beberapa bahasa akan mempermudah bahasa kedua, sebaliknya perbedaan - perbedaan antara beberapa bahasa semakin
besar pula kesuliatan memeperoleh bahasa.
Kata
Kunci : Fonologis bahasa Indonesia,
Batak Angkola, Aceh,Minangkabau dan bahasa
Inggris
PENDAHULUAN
Berbahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan antara satu
individu dengan individu yang lainnya. Di dalam berbahasa, tujuan utama yang
hendak dicapai ialah keberhasilan penyampaian maksud dan tujuan kita kepada
pendengar. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam berbahasa, salah
satunya adalah bunyi bahasa atau dalam istilah linguistik disebut fonologi Fonologi
setiap bahasa di dunia memiliki karakteristik tersendiri, terutama dalam penggunaan
huruf vokal maupun konsonan. Karakteristik fonologi khususnya penggunaan huruf
vokal maupun konsonan dalam berbahasa ini dapat dilihat dari keragaman fonologi
bahasa Indonesia, Batak Angkola, Aceh, Minangkabau, dan bahasa Inggris.
METODE PENELITIAN
Teknik analisis datanya dilakukan sesuai dengan Kenneth L. Pike
dalam bukunya phonemics: membuat transkip fonetik; membuat peta fonetik
(peta konsonan dan peta vokal); membuat daftar pasangan bunyi yang meragukan
dan tidak meragukan; mengalisis pasangan bunyi yang meragukan; membuat daftar
fonem dalam bahasa Indonesia, Batak Angkola, Aceh, Minangkabau, dan Inggris;
dan terakhir mengubah data dalam bentuk fonemis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada
bagian hasil dan pembahasan akan diuraikan proses analisis konstrastif,
fonologis bahasa Indonesia, batak angkola,aceh, minangkabau, dan bahasa
inggris.
Analisis Konstrastif
Analisis kontrastif merupakan suatu proses kerja yang memiliki
empat langkah yakni membandingkan struktur bahasa pertama dengan bahasa kedua,
memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, memilih bahan
pengajaran, serta menentukan cara penyajian bahan yang tepat dalam rangka mengefesiensikan
dan mengefektifkan pengajaran bahasa kedua. Melalui perbandingan struktur dua bahasa,
dapat diungkapkan enam hal yaitu: (1) tidak ada perbedaan antara dua bahasa
tersebut, misalnya konsonan / l, m, n / diucapkan sama baik dalam bahasa Indonesia
maupun bahasa inggris. (2) fenomena konvergen, dua butir atau lebih dalam
bahasa pertama menjadi satu butir dalam bahasa kedua, misalnya kata-kata padi,
beras, nasi dalam bahasa Indonesia menjadi satu dalam bahasa inggris yakni
rice. (3) ketidakadaan, butir atau sistem tertentu dalam bahasa pertama tidak
terdapat atau tidak ada dalam bahasa kedua atau sebaliknya. Misalnya system perjamakan dengan penanda –s atau –es
dalam bahasa inggris tidak ada dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya sistem perjamakan
dengan pengulangan kata dalam bahasa Indonesia (meja-meja, kursi-kursi,
sayur-sayur) tidak ada dalam bahasa Inggris. (4) beda distribusi, butir
tertentu dalam bahasa pertama berbeda distribusi dengan butir yang sama dalam
bahasa yang kedua, misalnya fonem /ng/ dalam bahasa Indonesia dapat menduduki
posisi awal, tengah, dan akhir (ngeri, dengan, sayang). Sedangkan dalam bahasa
Inggris fonem /ng/ menduduki posisi tengah dan akhir (linguistic, sing). (5)
tiada persamaan, butir tertentu dalam bahasa pertama tidak mempunyai persamaan dalam
bahasa kedua, misalnya predikat kata sifat dan kata benda dalam bahasa Indonesia
tidak terdapat dalam bahasa Inggris. Misalnya:
Dia kaya He is rich; Dia guru
He is teacher. (6) fenomena divergen, satu butir tertentu dalam bahasa
pertama menjadi dua butir dalam
bahasa kedua. Misalnya kata we dalam bahasa Inggris menjadi
kita atau kami dalam
bahasa Indonesia.
BAHASA INDONESIA
Vokal dalam bahasa Indonesia ada enam vokal: /i/,/e/,/6/,/a/ dan
/o/. Tiap-tiap vokal mempunyai alofon. Keseluruhan fonem dan alofonnya pada
vokal bahasa Indonesia berjumlah 10 buah, yaitu: {I},{I},{e},{6},{u},{o},[],
dan {4}. Vokal bahasa Indonesia terbagi atas vokal depan, tengah dan belakang
dan berada pada posisi tinggi, sedang dan rendah. Berikut gambaran posisi vokal
bahasa Indonesia.
Vokal Bahasa Indonesia
|
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
Tinggi
|
I
|
|
U
|
Sedang
|
E
|
6
|
O
|
rendah
|
|
|
A
|
Sementara itu, konsonan bahasa Indonesia sesuai dengan
artikulasinya dapat dikategorikan berdasarkan tiga faktor yakni (1) keadaan
pita suara, (2) daerah artikulasi, dan (3) cara artikulasi. Dalam bahasa
Indonesia dikenal 22 konsonan. Cara memberi nama konsosnan adalah dengan
menyebut cara artikulasi lebih dulu, kemudian daerah artikulasinya dan akhirnya
keadaan pita suaranya. Berikut gambaran konsonan dalam bahasa Indonesia:
Bagan Konsonan Bahasa Indonesia
Art
|
Bilabial
|
Labio dental
|
Alveolar
|
Palatal
|
Velar
|
Glotal
|
Stop
T. bersuara
Bersuara
|
p
b
|
|
t
d
|
c
j
|
k
g
|
?
|
Ferikatif
Bersuara
T.bersuara
|
|
f
|
s
z
|
s
|
x
|
H
|
Nasal
T.bersuara
Bersuara
|
m
|
|
n
|
n
|
|
|
Getar
Bersuara
|
|
|
n
|
|
|
|
Lateral
Bersuara
|
|
|
l
|
|
|
|
Semivokal
Bersuara
|
w
|
|
y
|
|
|
|
BATAK ANGKOLA
Vokal bahasa Batak Angkola terbagi atas lima yaitu,
/a/,/i/,/u/,/E/,/o/. Jumlah
seluruh fonem dan alofonnya adalah 6, yaitu {i},{I},{e},{u},{o},
dan {a}. Berikut gambaran posisi vokal bahasa Batak Angkola:
Vokal Bahasa Batak Angkola
|
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
Tinggi
|
I
|
|
u
|
Sedang
|
|
|
o
|
Rendah
|
|
|
a
|
Sementara itu konsonan Batak Angkola terbagi atas /b/,/c/,/d/,/f/,/g/,/h/,/j/,/k/,/l/,/m/,/n/,//,/n/,/p/,/r/,/s/,/t/,/w/,/y/.
sementara konsonan
/q/,/v/,/x/, merupakan interferensi bahasa asing seperti Bahasa
Arab. Berikut gambaran
konsonan bahasa Batak Angkola:
Bagan Konsonan Bahasa Batak Angkola
Art
|
Bilabial
|
Labio dental
|
Alveolar
|
Palatal
|
Velar
|
Glotal
|
Stop
T.bersuara
Bersuara
|
p
b
|
|
t
d
|
c
j
|
k
g
|
?
|
Ferikatif
Bersuara
T.bersuara
|
|
f
|
s
z
|
s
|
x
|
H
|
Nasal
T.bersuara
Bersuara
|
m
|
|
n
|
n
|
|
|
Getar
Bersuara
|
|
|
n
|
|
|
|
Lateral
Bersuara
|
|
|
L
|
|
|
|
Semivokal
Bersuara
|
w
|
|
y
|
|
|
|
BAHASA MINANGKABAU
Vokal Bahasa Minang terbagi atas enam yaitu /i/,/e/,/e/,/a/,/u/
dan /o/. Jumlah
fonem dan alofon Bahasa Minang berjumlah 8 buah, yaitu:
{i},{i},{e},{},{u},{o} dan
{a}.Berikut adalah bagan vokal Bahasa Minangkabau:
Vokal Bahasa Minangkabau
|
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
Tinggi
|
I
|
|
u
|
Sedang
|
|
|
o
|
Rendah
|
|
|
a
|
Konsonan Bahasa Minangkabau terbagi atas 20 konsonan yang terdapat
di bawah ini:
Bagan Konsonan Bahasa Minangkabau
Art
|
Bilabial
|
Labio dental
|
Alveolar
|
Palatal
|
Velar
|
Glotal
|
Stop
T.bersuara
Bersuara
|
p
d
|
f
|
t
d
|
c
j
|
k
g
|
?
|
Ferikatif
T.Bersuara
Bersuara
|
m
|
|
n
|
n
|
N
|
|
Nasal
T.bersuara
Bersuara
|
|
|
r
j
|
n
|
N
|
|
Getar
Bersuara
|
|
|
r
|
|
|
|
Lateral
Bersuara
|
|
|
J
|
|
|
|
Semivokal
Bersuara
|
w
|
|
|
y
|
|
|
BAHASA ACEH
Vokal Bahasa Aceh terbagi atas 10 buah yaitu:
/i/,/e/,/e/,//,/eu/,/o/,/a/,/u/,/o/, dan/o/. Vokal Bahasa Aceh terbagi atas dua
jenis vocal yakni vocal biasa dan vocal sengau. Vokal sengau dibagi lagi
menjadi vokal sengau tunggal dan vocal sengau ganda. Vokal sengau tunggal
yaitu, ‘a,i’e’eu, dan vokal sengau ganda yaitu, ai,ie,ce,oe,ue,ui,oi, dan eue.
Berikut adalah gambaran vokal Bahasa Aceh:
VOKAL BAHASA ACEH
|
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
Tinggi
|
i
|
eu
|
u
|
Sedang
|
e
e
|
o
|
O
O
|
Rendah
|
|
|
A
|
Sementara itu konsonan Bahasa Aceh terbagi atas 20 buah yang
terangkum dalam
tabel berikut:
Bagan
konsonan Banda Aceh
Art
|
Bilabial
|
Labio dental
|
Alveolar
|
Palatal
|
Velar
|
Glotal
|
Stop
T.bersuara
Bersuara
|
p
b
|
f
|
t
d
|
t
|
k
g
|
|
Ferikatif
T.Bersuara
Bersuara
|
|
|
|
|
|
h
|
Nasal
T.bersuara
Bersuara
|
M
|
|
n
|
|
N
|
|
Getar
Bersuara
|
|
|
r
|
|
|
|
Lateral
Bersuara
|
|
|
J
|
|
|
|
Semivokal
Bersuara
|
W
|
|
|
Y
|
|
|
BAHASA INGGRIS
Vokal dalam bahasa Inggris terbagi atas 12 buah. Berikut gambaran
vokal dalam
bahasa Inggris:
Vokal Bahasa Inggris
|
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
Tinggi
|
I
I
|
|
u
u
|
Sedang
|
e
e
|
|
o
|
Rendah
|
|
A
|
A
|
SIMPULAN
Sementara itu konsonan dalam bahasa Inggris terbagi atas 24 buah. Dari
bagan-bagan di atas dapat dilihat dengan jelas deskripsi dari vokal bahasa
Inggris, Batak Angkola, Minang, Aceh dan bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Dari posisi vokal depan, Bahasa Inggris mempunyai 5 vokal depan
yaitu
/i/,/I/,/e/,/e/,//; vokal tengah //,/A/; dan vokal belakang
/u/,/u/,/o/,/a/,//. Jadi jumlah
vocal Bahasa Inggris 12 buah.
2. Bahasa Batak Angkola, hanya mempunyai 2 vokal depan yaitu /i/
dan/e/; tidak ada
vocal tengah; 3 vokal belakang yaitu /u/,/o/, dan /a/. Jadi jumlah
vokal Batak
Angkola adalah 5.
3. Bahasa Minang mempunyai 3 vokal depan yaitu /i/,/e/,/e/; tidak
ada vokal tengah
dan 3 vokal belakang /u/,/o/, dan /a/. Jadi jumlah vokal Bahasa
Minang adalah 6.
4. Bahasa Aceh mempunyai 3 vokal depan yaitu /i/,/e/,//, vokal
tengah /cu/,//,//; dan 4
vokal belakang /u/,/o/,// dan /a/. Jumlah vokal Bahasa Aceh ada
10.
5. Bahasa Indonesia mempunyai 2 vokal depan yaitu /i/ dan /e/; 1
vokal tengah //; dan
tiga vokal belakang /u/,/o/ dan /a/. Jumlah vokal dalam Bahasa
Indonesia ada 6.
Demikianlah hasil penelitian kontrastif fonologis bahasa
Indonesia, Batak Angkola,
Aceh, Minangkabau, dan bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
Sori. 2003. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
Mitra
Gama
Widya
Lado,
Robert. 1960. Linguistik Aeross Cultur. Ambon: Michigan Press
Langaeker,
Ronald. 1968. Foundation of Langue, Cited by James E. Alatis
Keraf,
Gorys. 1990. Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: Gramedia
Marsono.
1986. Fonetik. Yogyakarta: Gajahmada University Press
Nababan,
P.W.J. 1984. Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia
Seleinker.
1972. “Interlangue” in Jack C. Richard Error Analisis. London: Longman
Group
Limited
Stockwell,
Robert P. 1986. Kontrative Analysis and Lopsed Time
Swadesh,
Morris. 1972. The Origin and Diversification of Langue (ed by Joel Serzen.
London:
Roodledge Kegan Paul
Wahub,
Abdul. 1991. Isu Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press
Weinreigh,
Uriel. 1970. Langue in Contact. The Hague Mauton.