ANALISIS KONSTRAKTIF KATA GANTI PENGHUBUNG BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS

ANALISIS KONSTRAKTIF KATA GANTI PENGHUBUNG
BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA INGGRIS

Hartanto Hadi, S.Pd.

Pendidikan Bahasa Non Reguler Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Rawamangun, RT.11/RW.14, Rawamangun,
Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13220
hartantohaditea@gmail.com

ABSTRACT

Teach a second language to students will surely get various constraints, this can be overcome with contrastive analysis, learning a second language is influenced by the first language acquisition. This article aims to describe the use of Indonesian relative pronoun that can provide benefits as a reference in the teaching of Indonesian language as the primary language. The study was conducted with qualitative methods, with reference library from the source of Indonesian and English. Pronouns Liaison is a word that connects children with a noun phrase contained in the main clause. While in English Change Connector serves to connect the sentence, which describes noun (noun). Noun here could be humans, animals or goods. Having analyzed and searched matching and comparison in sentences in Indonesian and English, the author has found no meaningful difference. Both the similarities and the differences can be seen structurally and pragmatically.

Keywords
: contrastive analysis, comparison, pronoun

ABSTRAK

Mengajarkan bahasa kedua kepada para siswa pasti akan mendapatkan berbagai kendala, hal ini dapat diatasi dengan analisis kontrastif, mempelajari bahasa kedua dipengaruhi oleh penguasaan bahasa pertama. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan ganti penghubung bahasa Indonesia yang dapat memberikan manfaat sebagai acuan dalam pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, dengan acuan pustaka dari sumber Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kata Ganti Penghubung ialah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda yang terdapat dalam induk kalimat. Sementara dalam bahasa Inggris Ganti Penghubung berfungsi untuk menghubungkan kalimat, yang menerangkan noun (kata benda). Kata benda disini bisa berupa manusia, hewan, atau barang. Setelah dianalisis dan dicari padanan dan perbandingannya dalam kalimat dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, penulis telah menemukan perbedaan makna yang ada. Baik persamaan maupun perbedaannya dapat dilihat secara struktural maupun secara pragmatis.

Kata kunci: analisis kontrastif, perbandingan, kata ganti penghubung

PENDAHULUAN

Analisis kontrastif adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa pertama (B1) dengan struktur bahasa kedua (B2) untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa, yang diperoleh dan dihasilkan melalui Anakon, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih dalam belajar B2.

Bila kita perhatikan dengan saksama, sebagai seorang guru yang mengajarkan bahasa Indonesia, kita akan menemukan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para siswa. Kesalahan-kesalahan itu ternyata dapat kita bedakan dalam dua kategori, yaitu kategori kesalahan dalam bidang keterampilan dan kesalahan dalam bidang linguistik. Kesalahan yang berhubungan dengan keterampilan terjadi pada saat siswa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Sedangkan kesalahan dalam bidang linguistik meliputi tata bunyi, tata bentuk kata, dan tata kalimat.Guru sering menghadapi kesulitan dalam mengajarkan bahasa kedua kepada para siswanya. Untuk itu guru harus mengenal analisis kontrastif. Analisis ini dapat membantu guru bahasa menolong dan sekaligus memperbaiki kesalahan siswa. Dengan demikian, para siswa dapat segera menguasai bahasa sasaran (B2) yang dipelajari. Analisis kontrastif sebagai suatu pendekatan pengajaran bahasa mengasumsikan bahwa Bl memengaruhi siswa ketika mempelajari B2.Analisis kontrastif dapat menolong guru bahasa dan siswa yang sedang mempelajari bahasa kedua agar segera menguasai bahasa sasaran tersebut dengan baik. 

Analisis kontrastif terbatas hanya menganalisis dua bahasa dengan jalan membandingkannya, yakni membandingkan bahasa kedua dengan bahasa pertama atau antara bahasa yang dipelajari dengan bahasa ibu. Hasil perbandingan unsur kebahasaan yang berbeda akan membantu guru bahasa untuk meramalkan kesalahan yang kemungkinan dilakukan siswa dan sekaligus menolong siswa agar segera menguasai bahasa sasaran (B2).Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kata ganti penghubung dalam Bahasa Indonesia, (2) Bagaimana kata ganti penghubung dalam Bahasa Inggris, (3) Bagaimana perbandingan kata ganti penghubung dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.  Dalam penelitian ini penulis membatasi kajian penelitian dengan berfokus pada kalimat-kalimat yang ada dalam hasil penulisan cerpen pada siswa-siswi kelas XI SMA Plus Pembangunan Jaya. Hasil penelitian tersebut dirangkum dalam artikel singkat ini yang difokuskan pada analisis kontrastif kata ganti penghubung dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mencari sumber teori mengenai kata ganti penghubung. Kemudian difokuskan pada kata ganti penghubung baik bentuk tata bahasa dalam bahasa Inggris maupun dalam Bahasa Indonesia. Kedua bentuk dan makna kalimat pasif tersebut dibandingkan dan dianalisis perbedaannya. Semua ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik analisis isi yang terdiri dari kalimat pasif bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat perbandingan kata ganti penghubung dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hasil penelitian ini diharapkan dapat  memberikan manfaat yang dapat dijadikan acuan bagi pengajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada umumnya dan khususnya berkaitan dengan kata ganti penghubung.  

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat dijadikan model penelitian guna meningkatkan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan kata ganti penghubung.  Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan oleh pengajar bahasa dalam menentukan model pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengajaran di kelas, khususnya kata ganti penghubung. Penelitian ini diharapkan pula dapat membuka wawasan penulis dan mahasiswa lain pada pengetahuan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia khususnya tentang kata ganti penghubung dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu pendidikan bahasa terutama pada aspek pengajaran grammar atau tata bahasa khususnya kata ganti penghubung dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengajaran Bahasa Inggris tidak lepas dari pengajaran tata bahasa atau disebut juga dengan grammar. Dalam pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa pada umumnya mencakup empat keterampilan bahasa yaitu menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing) dan untuk pengajaran tata bahasa atau grammar tidak secara tersurat tercakup dalam kurikulum keempat keterampilan tersebut. Meskipun demikian, pengajaran grammar menjadi suatu kesatuan dalam pengajaran keempat keterampilan di atas. Oleh karena itu, menjadi suatu pertanyaan bagi pengajar apakah masih perlu mengajar tata bahasa pada aspek pengajaran bahasa Inggris. Dengan kesan bahwa pengajaran grammar ini tidak menarik, baik bagi siswa.

Guru-guru mencoba dengan berbagai teknik dalam pengajaran grammar ini, tetapi masih saja mengalami kesulitan dalam memberi pemahaman kepada siswa. Salah satu materi grammar yang sangat sulit dipahami oleh siswa adalah kata ganti penghubung. Secara umum dalam Bahasa Inggris bahwa kata ganti dalam Bahasa Inggris (pronouns) adalah kata-kata yang  digunakan untuk menggantikan kata benda (nouns), kata benda ini dapat berupa manusia, hewan, tempat dan konsep abstrak. 

Tujuan dari penggunaan pronoun bisa disebabkan oleh banyak hal seperti agar lebih singkat, sebuah nama tidak disebutkan berulang-ulang di dalam sebuah kalimat dan efektifitas sebuah kalimat.
 Dapat kita bedakan dalam delapan jenis kata, 1. Personal pronouns, yaitu pronouns yang berhubungan dan digunakan untuk menggantikan orang atau benda tertentu secara spesifik (khusus). 2. Demonstrative pronouns, yaitu kata ganti dalam Bahasa Inggris (pronoun) jenis ini digunakan untuk menyatakan suatu kata benda yang berjumlah tunggal ataupun jamak. 3. Indefinite pronouns, yaitu penggunaan kata ganti dalam Bahasa Inggris (pronoun) untuk orang, benda atau hal-hal yang umum dan tidak spesifik bisa menggunakan jenis pronouns ini. 4. Interrogative pronouns, yaitu interrogative pronouns digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang tidak kita ketahui. 5. Reflexive pronouns digunakan untuk menunjukkan bahwa subyek menerima aksi dari kata kerja pada suatu kalimat6. Reciprocal pronouns menunjukkan bahwa dua subyek atau lebih sebagai pelaku atas kegiatan yang sama. 7. Relative pronouns, pronoun jenis ini memperkenalkan adjective clause yang menerangkan noun, dan 8. Possessive pronouns, kata ganti dalam Bahasa Inggris yang digunakan untuk menggantikan kepemilikan baik orang, benda maupun hewan. Pada artikel ini saya memusatkan pada Relative pronouns, Karena begitu banyak guru Bahasa Indonesia yang mengalami kendala saat mengajarkan tata bahasa yang baik dan benar sesuai POEBI.

Analisis Kontrastif

Analisis kontrastif dapat dibedakan dalam beberapa bagian, secara gramatikal atau struktural, sintaksis dan pragmatis. Analisis gramatikal yaitu analisis yang berdasarkan pada tata bahasa dari masing-masing bahasa pertama dan kedua, analisis sintaksis adalah analisis yang berdasarkan pada asal kata atau bagaimana memaknai satu bahasa. Sedangkan analisis pragmatis adalah analisis yang berdasarkan pada penggunaan bahasa tersebut baik secara formal maupun informal.Para pengajar dapat meramalkan kesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar, mereka haruslah mengadakan suatu analisis kontrastif antara bahasa yang dipelajari dan bahasa yang digunakan pelajar sehari-hari, khususnya dalam komponen-komponen fonologi, morfologi, kosakata dan sintaksis. Menurut Lado (1937) dan Fries (1945).

Seorang pelajar bahasa akan menemui unsur-unsur dalam bahasa kedua/asing mudah, dan unsur-unsur yang lain sangat sukar. Pelajar itu cenderung untuk mengalihkan bentuk-bentuk bahasa dan makna bentuk-bentuk tersebut serta distribusinya dan makna-maknanya dari bahasa ibu/sumbernya serta budayanya kepada bahasa kedua/asing dan budayanya – baik secara produktif apabila mencoba berbicara bahasa asing itu dan berperilaku dalam budayanya, maupun secara reseptif apabila mencoba memahami dan mengerti bahasa asing dan budayanya seperti digunakan oleh para penutur aslinya. (Lado;1937)”Materi-materi instruktional yang paling efisien adalah yang berdasarkan suatu deskripsi ilmiah dari bahasa yang dipelajari, yang dibandingkan secara cermat dengan deskripsi paralel dari bahasa ibu pelajar.”, Menurut Fries dan Lado. Sedangkan James (1980) berpendapat bahwa analisis kontrastif ialah suatu aktivitas linguistik yang bertujuan untuk menghasilkan tipologi dua bahasa yang kontrastif, yang berdasarkan asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat dibandingkan.

Prinsip Dasar Analisis Kontrastif Menurut Halliday (1970) terdapat dua prinsip pada analisis kontrastif, yaitu memeriksa sebelum membandingkan dan membandingkan pola-pola tertentu dan bukan bahasa secara keseluruhan. Pada prinsip pertama kita tidak dapat membandingkan cara kerja sejumlah bahasa sebelum kita memeriksa cara kerja masing–masing bahasa itu.Jika kita ingin menggunakan bahasa ibu sebagai bahan perbandingan dalam mempelajari bahasa asing, kita tidak cukup hanya bisa berbahasa ibu tetapi kita juga harus menguasai bahasa yang akan kita bandingkan itu. Pada prinsip kedua, kita tidak dapat membandingkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris secara keseluruhan. Yang dapat diperbandingkan adalah salah satu atau beberapa unsur atau pola yang terdapat pada masing-masing kata ganti penghubung dalam bahasa yang dibandingkan. Dan kita tidak dapat menarik kesimpulan dari kedua perbandingan ini karena setiap pola perbandingan dibahas secara terpisah. 

Hal ini sesuai dengan penelitian ini, yang membandingkan kata bantu penghubung dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.Tahap-tahap Analisis Kontrastif dalam setiap perbandingan kita mengikuti tiga tahapan Anakon berikut ini:

1.   Pertama, mendeskripsikan ciri-ciri yang akan diperbandingkan dari masing-masing bahasa, yaitu memaparkan pokok bahasan secara menyeluruh yang mencakup hal arti, fungsi dan atribut dari ciri-ciri tersebut.
2.   Kedua, memastikan bahwa ciri-ciri tersebut dapat dibandingkan. Untuk itu, sebelumnya harus dapat diperlihatkan padanan kontekstualnya yang memungkinkan ciri itu dapat dibandingkan.

Akan tetapi, bila padanan struktur itu tidak muncul dalam terjemahan, ciri-ciri itu tidak perlu diperbandingkan. Dan ketiga, setelah ciri-ciri yang akan diperbandingkan dipaparkan atau dideskripsikan dan telah jelas bahwa ciri itu dapat diperbandingkan maka langkah selanjutnya adalah membandingkan ciri-ciri dari kedua bahasa itu dengan melihat persamaan dan perbedaan di dalamnya. 

Kata Ganti Penghubung dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Kata Ganti Penghubung ialah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda yang terdapat dalam induk kalimat. Fungsi kata ganti penghubung antara lain:

1.      Menggantikan kata benda yang terdapat dalam induk kalimat.

2.      Menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.

Relative Pronoun adalah kata ganti yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat, yang menerangkan noun (kata benda). Kata benda disini bisa berupa manusia, hewan, atau barang.

1. That
That sebagai kata ganti untuk orang dan benda sebagai subject atau object untuk menjelaskan relative clause (merupakan klausa yang penting untuk kalimat dan tidak hanya sebagai penambahan info).That berfungsi netral bisa menggantikan “who/which/whom”. Contoh dalam kalimat:
  • The person who bake a cake for me is my good friend.
  • The person that bake a cake for me is my good friend
  • The mobile phone which attracted me was foreign brand.
  • The mobile phone that attracted me was foreign brand.

2. Which
Which berfungsi sebagai relative pronoun yang menggantikan subject dan object yang berbentuk kata benda selain manusia. Misalnya: kambing, batu, meja, dll.
  • The bag is good looking. It is my cousin’s bag.
  • The bag which is good looking is my cousin’s bag.

3. Who
Who berfungsi sebagai relative pronoun menggantikan subject orang bukan hewan atau lainnya.Perhatikan contoh di bawah ini:
  • The man is my brother. He speaks English very fluently.
  • The man who speaks English very fluently is my brother.

4. Whom
Whom adalah relative pronoun yang digunakan untuk menggantikan object yang berbentuk orang, bukan hewan atau yang lainnya.Contoh:
  • The child is eating in in the kitchen. His mother loves him.
  • The child whom his mother loves is eating in kitchen.

5. Whose
Whose adalah relative pronoun yang berfungsi mengganti possessive pronoun (kata ganti kepunyaan).
  • The man whose house you bought will go abroad.

Hasil analisis dapat kita peroleh melalui perbedaan kata penghubung itu dalam kalimat-kalimat di atas. Kata Ganti Penghubung dalam bahasa Indonesia yang umum diterima adalah yang. Dalam sejarah pertumbuhan bahasa Indonesia kata yang mula-mula tidak mempunyai fungsi relatif seperti sekarang. Dahulu yang hanya berfungsi sebagai penentu atau penunjuk. Lambat laun fungsi-fungsi itu menghilang dan nyaris tidak dirasakan lagi. Walaupun demikian masih terdapat residu-residu fungsi tersebut dalam pemakaian kita sehari-hari:

  • Yang buta dipimpin
  • Yang lumpuh diusung
  • Ia berkata kepada sekalian yang hadir
  • Yang besar harus memberi contoh kepada yang kecil.
Kata yang sebenarnya terbentuk dari kata ia (sebagai penunjuk) dan ng sebagai penentu. Ia sebenarnya adalah kata ganti orang ketiga tunggal yang juga dipergunakan sebagai penunjuk, serta unsur ng itu biasa dipergunakan dalam bahasa Indonesia Purba dengan fungsi penentu. Dengan demikian fungsi yang sejak dari awal perkembangannya hingga sekarang dapat diurutkan sebagai berikut:
1.      Sebagai penunjuk
2.      Sebagai penentu (penekan)
3.      Sebagai penghubung dan pengganti

Selain kata yang, terdapat lagi satu kata ganti penghubung yang lain, yang benar-benar bersifat Indonesia asli, terutama bila menggantikan suatu keterangan atau tempat, yaitu kata tempat. Karena pengaruh Bahasa Inggris, orang sering lupa akan kata ganti penghubung ini, serta menerjemahkan ungkapan-ungkapan asli dengan kata-kata yang sebenarnya tidak sesuai dengan selera bahasa Indonesia, misalnya:

1.      Rumah di mana kami tinggal
2.      Lemari di dalam mana saya menyimpan buku

Kalimat-kalimat di atas akan terasa lebih baik bila dikatakan:

1.      Rumah tempat kami tinggal
2.      Lemari tempat saya menyimpan buku

Jadi, kita tidak perlu mengikatkan diri kepada konstruksi-konstruksi asing yang tidak sesuai dengan jalan bahasa Indonesia. Fungsi kata tempat sebagai penghubung tampak jelas dari contoh-contoh di atas. Di samping itu kita tidak perlu terikat kepada satu konstruksi, tetapi bisa mencari variasi-variasi lain tetapi yang asli Indonesia.  


DAFTAR PUSTAKA 

Azar, B. S. (1989). Understanding and Using English Grammar. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Halliday, M.A.K. (1970). The Linguistic Sciences and Language Teaching. Bloomington: Indiana University Press.

James, C. (1980). Contrastive Analysis. England: Longman. 

Keraf , G. (1991). Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

Lado, R. (1964). Linguistic Across Culture. Michigan: University of Michigan Press.

Tarigan, H. G. (1992). Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.