ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT TANYA BAHASA INGGRIS DENGAN BAHASA TERNATE PADA TATARAN PENEMPATAN KATA TANYA ( QUESTION WORDS )

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT TANYA BAHASA INGGRIS DENGAN BAHASA  TERNATE PADA TATARAN PENEMPATAN KATA TANYA ( QUESTION WORDS )
Makalah dibuat Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Analisis konstrastif Dan Analisis Kesalahan

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Aceng Rahmat, M.Pd

Disusun Oleh:
Ajir Saubada

PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
 

Abstract
The title of this thesis is “Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Ternate”. Generally, spekaers always make errors in using interrogative sentences of English and Terante’s Language. Mostly the mistaken did by the speakers because they did not study on the previous time or in past in formal or formal environment. There’s no perfect grammatical in Ternate language as ( B1 ) while English has the perfect one. The interrogative form in Ternate language is derived form the intonation. The question words in Ternate  language replace at the end of the sentences after subject, noun or the verb. This objective of this research is to search more detail and to know the simillarities and the differences of interrogative sentences between Ternate language as (B1) and English as (B2) which has the good structure of the language. Hopefully, it would be help to publish this research to the local community to develop their language in the future, those language has really far differnecs of grammatical. The methodology used in this research is descriptive method which showed that, Ternate’s Language has differnces grammatical include interrogative form with English.

Key word : Contrastive Analysis is dicipline, Ternate language has no
                   grammtaical with English
  
I.              PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata – kata atau kumpulan kata. Masing – masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosa. Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti atauran yang ada. Bahasa adalah benda yang hidup, maka dari itu bahasa selalu berkembang seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman.
Dewasa ini kebutuhan akan bahasa semakin meningkatBukan hanya bahasa ibu yang telah diajarkan sejak kecil, namun juga bahasa lain ataupun bahasa yang dimiliki oleh budaya lain, baik itu tujuan pribadi seperti akan tinggal dan menetap dengan bahasa komunitas yang berbeda ataupun ingin meneliti secara ilimiah, dan tujuan lainnya.
Bahasa Ternate  adalah bahasa ibu ( mother tongue; first language) orang Ternate yang sampai saat ini masih dipakai oleh masyarakatnya. Baik oleh orang Ternate  sendidir maupun oleh orang luar Ternate sepertii, Jailolo, TidoreBacan, Sahu, Tobelo – Galela, Waiyoli, Morotai, Sahu, Kao,  dan Makian. Bahasa  Ternate bukan hanya dipelajari oleh  orang Ternate secara mendalambanyak sekali orang luar Ternate bahkan luar negeri yang mempelajari bahasa Ternate untuk tujuan penelitian.
Dilihat dari perkembangannya, pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara telah mengeluarkan peraturan daerah ( Perda ) tentang Pemeliharaan Bahasa  dan Sastra Daerah, Nomor : 9 Tahun 2009, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari  tuntutan masyarakta adat lokal dan pemerhati budaya agar Bahasa  Ternate yang merupakan Bahasa Kerajaan yang kian hari semakin tergilas oleh kemajuan bahasa dan budaya lain, mendapat skala prioritas dalam pengembangannya. Hal ini juga merupakan langkah antispatif  pemerintah daerah agar existensi Bahasa Ternate di sejajarkan dengan Bahasa Inggris yang kini diajarkan sebagai muatan lokal ( Local load ) disekolah dasar. Setelah diberlakukannya Peraturan daerah dan didukung oleh seluruh stakeholders yang berkepentingan kini telah dirasakan manfaat dan hasilnya. Dengan kata lain bahwa pembelajaran Bahasa daerah Ternate dengan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar telah berhasil baik.
II.            Pembahasan
Pembahasan berikut difokuskan pada, penempatan kalimat tanya ( Interrogative sentences ) dalam dua bahasa : Bahasa  Ternate dengan Bahasa Inggris disertai dengan teory dan penjelasan oleh para ahli bahasa dan contoh kalimatnya, letak peersamaan dan perbedaannya.
2.1.        Analsis Kontrastif
Analisis konstrastif adalah suatu cabang ilmu linguistik yang membahas persamaan dan perbedaan antara dua bahasa. Analisis konstrastif berupa prosedur kerja adalah aktifitas  atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1dengan struktur B2, yang mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan – kesulitan atau kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi olehpara siswa disekolah terlebih dalam belajar bahasa target ( B2 ).
 Carl James ( 1986 ) menjelaskan bahwa ; kontrastif adalah teori transfer yang diuraikan dan diformulasikan didalam suatu teori psokologi Stimulus – Respondsi kaum Behavioris. Dengan kata lain  teori ilmu jiwa tingkalaku merupakan  dasar Analisis kontrastive. Oleh karena itu, sebelum kita sampai pada batasan Analisis Kontrastif, perlukah kita pahami teori belajar yang berdasarkan  psikologi behaviorisme itu.
 Analisis Kontrastive membahas tataran mikrolinguistik dan makrolinguistikTataran mikrolinguistik yang dibahas adalah fonologi, morfologi, kosa kata dan sintaksis.Sedangkan dalam dalam makrolinguistik tataran yang dibahas adalah analisis wacana dan analisis teksMakalah ini membahas mengenai Analisis Kontrastif, mikrolinguistik tataran  leksikal dengan bahasa sumber (B1) adalah Bahasa Ternate dan Bahasa Target (B2) adalah bahasa InggrisPada aspek leksikal akan dibahas tentang pengkontrasan bahasa ; Interrogative Sentences pada bahasa Ternate ( BT )  berdasarkan makna dan pemakaian  bahasa dengan Bahasa Inggris ( BI ) sebagai kontrasnya. Untuk menyederhanakan pembahasan maka selanjutnya Bahasa Ternate  disingkat dengan ( BT ) dan Bahasa Inggris disingkat dengan ( BI ).
2.2.        Sentence ( Kalimat )
Seperti kita ketahui bahwa bahasa terdiri atas dua lapisan makna yang dinyatakan oleh lapisan bentuk, yaitu satuan fonolgi dan satuan gramatikal. Satuan fonologi meliputi fonem dan suku sedangkan satuan gramatikal meliputi wacana, kalimat, klausa, frase, kata dan morfem.
Pengertian kalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri salah satunya, kalimat adalah kesatuan ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Dalam pengertian tersebut, kalimat di definisikan sebagai suatu media dalam penyampaian pikiran atau perasaan kepada orang lain.
Menurut, Bloomfield, Hocket ( 1985 ) menjelaskan bahwa "kalimat adalah suatu  konstitusi atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain". Jadi pandangannya tentang difinisi kalimat lebih kepada bentuknya.
Batasan kalimat juga dijelaskan, Dardjo Widojo ( 1988 : 254 ), bahwa Kalimat yang merupakan bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks ( wacana ) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.” Pandangannya lainnya, terhadap kalimat, yang didasarkan sebauh teks, baik itu teks explasi, eksposisi, narasi, dan lain sebagainya.
Menurut Ramlan  ( 1996 ), bahwa dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela – jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
“ Dalam wujud wujud  tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya ata u tanda seru ( Alwi,et.al, 1998 ; Kridalaksana, 1985 ).
Kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap (Chaer, 2006:327). Lengkap, berarti di dalam satuan bahasa yang disebut kalimat itu terdapat subjek, predikat, objek dan keterangan. Dalam bahasa apapun, kalimat positif dapat diubah menjadi kalimat negatif dan kalimat tanya, tergantung, atau kebutuhan dari pembicara dengan pendengar.

Dari batasan dan definisi para ahli bahasa tentang kalimat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ; Kalimat merupakan unsur terkecil dan terpenting dalam suatu bahasa untuk digunakan dalam mengekspresikan pikiran, perasaan dan cara pandang manusia dalam pergaulan sehari hari. Kalimat adalah kompleksitas dari beberapa susunan kata (dua atau lebih) yang tersrtuktur dan dapat memberikan pemahaman kepada yang membaca atau yang mendengarnya. Kalimat sangatlah penting adanya dalam suatu tata bahasa. Kalimat yang baik akan dapat dengan mudah memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengarnya.

2.3.        Interrogative Sentences  ( Kalimat Tanya ).
Berdasarkan fungsinya, kalimat dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) jenis, yaitu: Kalimat Pernyataan (Deklaratif) dan Kalimat Imperative. Dari tiga jenis kalimat tersebut hanya difokuskan pada salah satu bentuk kalimat yaitu, Interrogative Sentence.
Dengan kata lain kalimat tanya dapat diidentifikasi dengan adanya beberapa ciri yang menlekat pada kalimat tersebut. Adapun ciri – ciri dari kalimat tersebut diantaranya ; Selalu diakhiri dengan tanda tanya ( ? ) question mark. Dapat diawali dengan kata tanya  ( 5 W + 1 H ) yaitu ; What (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), dan how (bagaimana). Salah satu kata terdapat imbuhan –kah, contohnya ; siapakah, apakah, bukankah, berapakah, bisakah, dan lain sebagainya. Jika tidak menggunakan kata tanya, suatu kalimat tanya umunya menggunakan –kan atau iya kan pada bagian akhir kalimat yang dipisah dengan tanda koma.
Dari pengertian dan ciri – ciri kalimat tanya di atas, kita dapat menjumpai adanya beberapa jenis kalimat tanya ( interrogative sentences )..
Kalimat tanya (interogatif sentence) adalah kalimat yang menanyakan apa yang seharusnya ditanyakan dan biasanya hal yang dipertanyakan adalah sesuatu, keadaan atau masalah.
Adapun jenis-jenis persamaan dan perbedaan kalimat tanya dalam Bahasa Ternate ( BT ) dan Bahasa Inggris ( BI ) ialah sebagai berikut :
2.3.1.1.     Kata Tanya yang digunakan dalam kalimat :
Bahasa Ternate
English
Meaning
Koa / koga
What
Apa
Kasa
Where
Dimana
Golokoa
Why
Mengapa
Wangerao
When
Kapan
Nage / nage ana
Who
Siapa
Dokasa
How
Bagaimana
---
Do/does/did atau Modals
Apakah ? jika didepan kalimat.
Bolo
Which one
Yang mana
Aku
Can, may
Dapatkah, bolehkah

 Kata - kata tanya ( questions words ), baik Bahasa Ternate ( BT ) dan Bahasa Inggris ( BI ) memiliki peran dan fungsi berbeda beda di dalam kalimat. Tergantung situasi dan tempatnya.
2.3.1.2.     Peran Bahasa Ternate ( BT )  dan Bahasa Inggris ( BI ) di dalam kalimat tanya atau interrogative sentences.
Kalimat Tanya BT
Kalimat Tanya BI
Meaning
Ngoni ronga nage ?
What’s your name ?
Siapa nama anda ?
Ngana tagi se nage ?
With whom did you go ?
Dengan siapa anda pergi
Ngon fala kasa. ?
Where’s your house ?
Dimana rumah anda ?
Himo waje koa ?
What did the old man say ?
Apa yang dikatakan oleh lelaki tua itu ?
Ana kado cako rao ?
What time will they come ?
Pukul berapa mereka  tiba ?
Una madoto dokasa ?
How does he study ?
Bagaimana cara dia belajar ?
Mina gulaha dokasa ?
How does she made ?
Bagaiman cara dia buat ?
Ajid koreho wangerao ?
When,did ajid come back
Kapan Ajid kembali ?
Buku riha bolo kuraci ?
The red book or the yellow ?
Buku merah atau kuning.
Aku fangare kado  ?
May I come   now ?
Bolekah aku datang  ?
                        Penjelasan ( explanation ) :
            Dari contoh – contoh kalimat di atas, baik Bahasa Ternate ( BT ) dan Bahasa Inggris memiliki kesamaan dan perbedaan.
1.    Ngoni ronga nage  X  What’s your name ? = Siapa nama anda.
Nage is the question word but it’s not replace on the previous sentence. While in English form ( what ) has the right position as the question word and replace on the previous of the sentence. And the word of ngoni is third singular form as the subject and it’s a polite word used for old people in local term.
2.    Ngana tagi se nage X With whom did you go = Dengan siapa anda pergi ?
Nage is the question word but it’s not replace on the previous sentence. While in English form ( with whom ) has the right position as the question word and replace on the previous of the sentence. And the word of ngana is  the second for singular person form as the subject and it’s a polite word used for the same age in local term.
3.    Ngon fala kasa X Where’s your house ? = Dimana rumah anda ?
Kasa  is the question word, it’s  giving  the direction of the sentence. While the English form ( Where ) is on the previous of the sentence.
4.    Himo waje koa X What did the old man  say ? = Apa yang dikatakan oleh lelaki tua itu.
The  word koa is the question word but it would not on the posistion as the English form. While “ what “ in English has the position on  the previous sentence
5.    Ana kado cako rao X What time will they come ? = Pukul berapa mereka tiba ?
Rao is the question word, so cako rao is refers to asking about the timing. While in English form ( What time )
6.    Una madoto dokasa X How does he study / = Bagaiman dia belajar ?
Dokasa is the question word. It’s such in English how is the processes. While in English form is  How. So, una madoto dokasa is indicated that how is the ways of his studying
7.    Ajid koreho wangerao X When did Ajid come back ? = Kapan Ajid kembali ?
Wangerao is timing describe about when did Ajid come back. It’s not  replace on the previous sentences such as when in English.
8.    Buku riha bolo kuraci X Which one, red book or the yellow one ? = Buku yang mana, merah atau kuning ?.
Bolo is an option which it’s position also such on prevoius examples. While in English form ( which one ) has the right position.
9.    Aku fangare kado ? X May I come ? = Bolehkah saya datang /
Aku is the possibility, that the speaker may come or not. This is one of the ternate’s interrogative sentence, which replace as in English form.

2.3.2.   Persamaan Interrogative sentences dalam Bahasa Ternate ( BT ) dan Bahasa Inggris ( BI ).
Dari masing – masing contoh kalimat diatas disertai dengan penjelasan dapat kita garisbawahi kesamaanya :
Ø  Kedua bahasa merupakan kekayaan budaya dan menjadi aset bangsa dan dapat dijadikan medium of communication.
Ø  Kedua bahasa memiliki format kalimat tanya ( interrogative sentences ) yang dapat digunakan oleh penuturnya masing masing dalam percakapan sehari hari.
Ø  Kedua bahasa ( Bahasa Ternate dan Bahasa Inggris ) dapat dipelajari dilembaga forml maupun nonformal.
Ø  Bahasa Ternate ( BT ) dan Bahasa Inggris memiliki struktur dan kosa kata sederhana yang dengan mudah dipelajari oleh pemelajar.
Ø  Keduanya memiliki penutur dan pengguna serta memiliki daya tarik untuk dapat dipelajari.
Ø  Model kalimat tanya ( interrogative sentences ) dapat dimengerti oleh lawan bicara.
Ø  Dapat dijadikan referensi baik lokal, nasional maupun internasional.

2.3.3.   Perbedaannya dan sebagai pembanding :

Ø Bentuk kalimat tanya pada Bahasa Ternate ( BT ) tidak dapat didahului oleh kata tanya, seperti ; What, where, why, when, who, which, dan  how sebagai kata tanya. Sedangkan  kalimat tanya ( interrogative sentences ) dalam Bahasa Inggris ( BI ) telah menempatkan kata tanya ( question words ) sesuai dengan kaidah Bahasa Inggris sebagai Bahasa internasional.
Ø Posisi kata tanya berada diakhir kalimat, yang menerangkan subjek dan pelaku dalam kalimat.
Ø Formasi kalimat tanya pada Bahasa Ternate ( BT ) hampir mendekati pada kalimat berita, dan berintonasi tanya.
Ø Tidak semua kalimat tanya dalam Bahasa Ternate diberi tanda tanya ( question mark ) sedangkan kalimat tanya dalam Bahasa Inggris wajib diberi tanda tanya ( question mark).
Ø Bahasa Ternate hanya dapat diajarkan dan dipelajari dalam level lokal atau daerah sedangkan Bahasa Inggris menjadi inti kurikulum yang dapat diajarkan diseluruh dunia pada tingkat sekolah dasar hingga perhuruan tinggi.
Ø Bahasa Ternate ( BT ) merupakan bahasa pergaulan lokal sedangkan Bahasa Inggris merupakan Bahasa pergaulan Internasional.
  
2.4.        Kesimpulan
Setelah mempelajari dan mengetahui model kalaimat tanya ( interrogative sentences ) dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1.    Bahasa adalah alat komunikasi yang dapat mengekspresikan pikiran, perasaan dan pandangan.
2.    Kalimat merupakan komponen terkecil atau sederhana dari sebuah bahasa yang memiliki makna dan philosophy yang beragam.
3.    Kalimat tanya ( interrogative sentences ) adalah kalimat yang  dapat diidentifikasi dengan adanya beberapa ciri yang menlekat pada kalimat tersebut.
4.     Adapun ciri – ciri dari kalimat tersebut diantaranya ; Selalu diakhiri dengan tanda tanya ( ? ) question mark. Dapat diawali dengan kata tanya  ( 5 W + 1 H ) yaitu ; What (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), dan how (bagaimana).
5.    Kalimat tanya (interogatif sentence) adalah kalimat yang menanyakan apa yang seharusnya ditanyakan dan biasanya hal yang dipertanyakan adalah sesuatu, keadaan atau masalah.
6.    Bahasa Ternate ( BT ) dan Bahasa Inggris ( BI ) memiliki perbedaan format dalam kalimat tanya ( interrogative).
7.    Kalimat tanya ( Interrogative sentences ) pada Bahasa Ternate tidak dibubuhi tanda tanya, tetapi intonasinya berpengaruh sebagai kalimat tanya.
8.    Kata tanya ( question words ) pada kalimat tanya berada setelah subjek dan kata kerja atau kata benda lainnya.
9.    Bahasa Ternate ( BT ) adalah bahasa lokal di provinsi Maluku Utara.
10. Bahasa Inggris adalah bahasa yang memiliki struktur kalimat yang baik dan dapat dijadikan sebagi bahas pergaulan internasional dan menjadi mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan SMP, SMA dan perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
A.   Chaedar Alwasila, ( 2000) Prespektif Pendidikan Bahasa Inggris Di
                                                Indonesia Dalam konteks persaingan
                                                Global.  Andira. Bandung
     Charl, James ( 1980) Contrastive Anlysis. Longman
    Ida Bagus Putrayasa (2007), Analisis Kalimat, fungsi Kategori dan
                                                     Peran. PT. Refika Adhitama
     Henry Guntur T ( 1992 ) Pengajaran Analisis kontrastive Bahasa.
                                                      Angkasa.